UMKM KERIPIK GUNUNG LIRANG


UMKM gunung lirang merupakan usaha oleh-oleh keripik khas desa claket yang mulai berdiri pada tahun 2008. Asal usul munculnya oleh-oleh gunung lirang ini bermula dari ibu kartimah sebagai pemilik usaha yang mencoba untuk mengkreasikan ubi menjadi snack “stik”. Usaha tersebut terus berkembang setiap tahunnya hingga samapi saat ini telah berhasil menjual berbagai macam snack seperti keripik ketela madu, keripik pisang, keripik pare, keripik tempe sagu, stik ketela, stik bayam, stik wortel, stik buah naga, dan stik pisang. Untuk pemasaran oleh-oleh gunung lirang ini telah berhasil menjual ke berbagai tempat bahkan sampai ke luar kabupaten mojokerto. Seperti keripik ketela, ketipik pisang, keripik pare, keripik tempe sagu yang bisa dikirim sampai ke tuban dan lamongan. sedangkan untuk snack stik pemasarannya diarah pacet dan malang dengan rata-rata sekali kirim mencapai 50 sampai dengan 100 bal. Setiap satu bal keripik yang dikirimkan berisi 20 biji snack. 

Usaha gunung lirang ini bermula hanya dibantu oleh keluarga saja dengan tempat produksi yang seadanya campur dengan dapur pribadi, akan tetapi dikarenakan banyaknya peminat tidak sampai dengan 6 bulan sejak awal dirintis ibu kartimah sudah merekrut beberapa pegawai dan tempat produksipun akhirnya dipindahkan ke samping rumah. Awal mula dikenalnya pusat oleh-oleh gunung lirang ini berawal dari rekan kerja yang memiliki usaha yang sama akan tetapi lebih besar mau untuk membeli hasil produkasi keripik ibu kartimah tanpa pengemasan. Proses produksi keripik gunung liang ini dilakukan berdasarkan pada pemesanan atau permintaan pasar dan untuk jadwal produksi dilakukan pada hari senin-sabtu. 

Menyebarnya virus covid-19 di Indonesia pada awal Maret tahun 2020 kemarin juga berdampak pada penurunan omset dari produksi keripik gunung lirang. Dimana munculnya kebijakan PSBB yang dikeluarkan oleh pemerinatah untuk menekan penyebaran virus covid-19 menyebabkan adanya penurunan ekonomi salah satunya pada dunia bisnis, hal tersebut terjadi karena banyaknya tempat-tempat wisata dan rumah makan yang harus ditutup sementara. Adanya penurunan tersebut membuat ibu kartimah mengharuskan menghentikan sementara proses produksi serta menghentikan pegawai sementara dan mulai memutar otak untuk melakukan inovasi dengan menjadikan sayur pare sebagai camilan. Dengan ketekunan dan kesabaran yang dilakukan ibu kartimah akhirnya membuahkan hasil yang manis sehingga, bisnis keripik gunung lirang dapat kembali berproduksi. Oleh karena kreativitas ibu kartimah dalam berinovasi membuat keripik pare hingga sampai saat ini oleh-oleh yang menjadi banyak peminat yaitu keripik pare, selain rasanya yang unik juga masih jarang ada dipasaran. 


Komentar

Postingan Populer